Ketua Komite Kebijaksanaan Perlakuan Covid-19 serta Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) Airlangga Hartarto pastikan 36 juta jumlah vaksin Covid-19 akan ada di kuartal IV 2020.
Airlangga katakan, penyediaan jumlah vaksin untuk 160 juta orang akan dilaksanakan dengan cara setahap. Beberapa hal tehnis berkaitan penyediaan vaksin serta vaksinasi akan dipastikan lewat Ketentuan Presiden (Perpres), berikut dengan roadmap imunisasinya yang tengah disediakan.
“Ada tahapan-tahapan di kuartal IV 2020 direncanakan ada 36 juta jumlah vaksin, lantas kuartal I 2021 ada 75 juta jumlah, kuartal II ada 105 juta jumlah, kuartal III ada 80 juta jumlah serta kuartal IV ada 80 juta jumlah,” katanya dalam pertemuan wartawan virtual, Jumat (2/10/2020).
Sambungnya, 160 juta warga memerlukan minimal 320 sampai 370 juta vaksin Covid-19. Nanti, vaksin Covid-19 direncanakan akan disuntikkan ke warga umur produktif dari tenggang 19 tahun sampai 59 tahun.
Selanjutnya, vaksinasi akan diprioritaskan ke petugas garda depan dalam perlakuan Covid-19 lebih dulu. “Baik tenaga medis, tenaga kesehatan, TNI, Polri, Satpol PP serta diperhitungkan pasien yang comorbid,” katanya.
Vaksinasi massal kelak akan menyertakan sekitar 10.134 puskesmas, 2.877 rumah sakit. Selanjutnya pemerintah baik RS kementerian, TNI, Polri, Pemerintah Wilayah, dan faksi swasta serta 49 KKP (Kantor Kesehatan Dermaga) di daerah kerja semasing.
“Selanjutnya pemerintah akan mempersiapkan SDM, lantas berkaitan logistik baik fasilitas, penyimpanan, distribusi, training semua berdasar dari Kemenkes,” kata Airlangga.
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) sah pasarkan obat therapy pasien Covid-19 sejenis remdesivir generik di Indonesia. Pada step awal, Kalbe Farma mempersiapkan obat dengan brand Covifor ini sekitar 50 ribu jumlah.
“Untuk step awal seputar beberapa puluh ribu jumlah sampai prediksi 50 ribu unit,” kata President Director Kalbe, Vidjongtius ke merdeka.com, Jakarta, Jumat (2/10/2020).
Vidjongtius menjelaskan sekarang ini Kalbe Farma sedang kumpulkan data pasar untuk pengadaan obat Covid-19. Faksinya melakukan koalisi dengan faksi berkaitan untuk jumlah penyediaan seterusnya.
“Keseluruhannya kami sedang mengumpulkan data pasar untuk dikonsolidasikan jumlah kebutuhannya,” katanya.
Walau Covifor siap dialokasikan ke beberapa daerah Indonesia, tetapi obat ini cuman dapat membeli memakai resep dokter. “Harus dengan resep dokter langsung di dalam rumah sakit saja,” sambung Vidjongtius.
Kalbe Farma cuman membagikan obat Covid-19 ini ke rumah sakit sebab obat ini berbentuk kedaruratan. Hingga pastinya membutuhkan resep dokter untuk pemakaianya.
“Covifor cuman dapat dialokasikan ke rumah sakit krn obat ini pemakaian emergensi (Emergency Use Authorization) serta harus diskusi dokter,” ujarnya.
Beberapa di ataranya masuk babak uji medis, serta ada yang disepakati.
WHO menyebutkan banyak calon vaksin corona yang sedang masuk step uji medis. Beberapa salah satunya memperlihatkan perubahan yang positif.